Beranda | Artikel
Bisa Jadi Orang Awam Lebih baik Dari Penuntut Ilmu Agama
Selasa, 26 September 2017

Sebuah nasehat yang indah dan mengena dari seorang ulama besar di abad ini, yaitu syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Ustaimin rahimahullah, beliau berkata

قال الشيخ  محمد بن صالح العثيمين – رحمه الله – : (..ولهذا ترى العامّي خيراً في عقيدته وإخلاصه من كثيرٍ من طلاب العلم، الذين ليس لهم هم إلا :
1- الأخذ والردّ!

2- والقيل والقال!

3- وماذا تقول يا فلان؟ !

4- وماذا تقول في الكتاب الفلاني؟ !

5- وفيما كتبه فلان ؟ !
هذا هو الذي يضيع العبد ويسلب قلبه عن الله عز وجل، ولا يجعل له هماً إلا القيل والقال .
فنصيحتي لكل إنسان : أن يكون مقبلاً على الله عز وجل ، وأن يدع الناس وخلافاتهم ، هذا أحسن شيء …)
[ لقاء الباب المفتوح ] : ( ٢٣٢ )

“Oleh karena itu,  engkau melihat ada orang awam yang lebih baik aqidah dan keikhlasannya daripada KEBANYAKAN para penuntut ilmu syar’i, yang mana tidak ada ambisi mereka melainkan:
1. Mengambil (bahan bantahan) dan membantah (lebih sibuk berbantah-bantahan saja daripada menyebarkan ilmu)
2. “Qiila wa qaala” bergosip (sibuk membicarakan berita ini dan itu, fulan dan alan yang belum tentu benar informasinya)
3. Apa komentarmu wahai fulan? (Komentar tentang fulan dan berita-berita)
4. Apa komentarmu terhadap kitab karangan fulan? (Berharap bantahan)
5. Dan tentang apa yang ditulis oleh fulan?
Inilah yang menyempitkan hati seorang hamba lagi menghalangi hatinya dari Allah Azza wa Jalla dan tidaklah ia pentingkan melainkan hanya gosip saja (disibukkan dengan berita ini dan itu, hanya sibuk mengomentari tanpa tindakan nyata memberikan solusi). 
Nasehatku bagi setiap orang, hendaknya ia memfokuskan dirinya (beribadah) kepada Allah Azza wa Jalla dan meninggalkan manusia dan perselisihan mereka. Inilah yang paling baik.” (Liqaa Al-Baab Al-Maftuh 232, faidah ini dishare oleh ustadzuna Aris Munandar di grop Multaqa Ad-Du’at)
Nasehat beliau sangat mengena bagi kita para penuntut ilmu agama. Hendaknya kita perhatikan adab dan akhlak para penuntut ilmu. Beliau TIDAK mengatakan “semua” orang awam lebih baik, tetapi ini sebagai nasehat bagi kita.
Demikian juga nasehat dari syaikh Al-Albani yang mengatakan ternyata permasalahan utama tidak hanya masalah aqidah, tetapi masalah masih banyak penuntut ilmu yang tidak berakhlak dengan akhlak Islam
Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata,
كنت أظن أن المشكلة في العالم الإسلامي إنما هي فقط ابتعادهم عن فهمهم لحقيقة معنى لا اله إلا الله ولكني مع الزمن صرت أتبيّن أن هناك مشكلة أخرى في هذا العالم تُضاف إلى المشكلة الأولى الأساسية – ألا وهي بُعدهم عن التوحيد – المشكلة الأخرى: أنهم أكثرهم لا يتخلقون بأخلاق الإسلام الصحيحة إلا بقدر زهيد
“Saya dahulunya MENGIRA bahwa problem utama dunia Islam saat ini hanyalah SEMATA-MATA jauhnya mereka dari pemahaman yang benar terhadap hakikat “La ilaha illallah”. Namun setelah beberapa waktu, tampaklah pada diriku bahwa ada “masalah lain” (yang tidak kalah penting) sebagai tambahan atas masalah pokok yang pertama tadi, yaitu problem jauhnya mereka dari tauhid. MASALAH LAIN tersebut adalah: banyaknya orang yang tidak berakhlak dengan akhlak Islam yang benar, kecuali sedikit saja” (Fatawa Jeddah, kaset no 34 menit 4:38)
Silahkan baca tulisan kami terkait hal ini:
1. Akhlak mulia juga termasuk sunnah

Akhlak Mulia Adalah Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam


2. Amalan shalat wajib lebih Allah cintai daripada amalan sunnah

Shalat Sunnah Khusyu’, Shalat Wajib Kurang Khusyu’


Semoga kita bisa menjadi penuntut ilmu agama (“ngaji”) dengan aqidah dan tauhid yang kuat serta akhlak dan adab Islami yang mulia.
@Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/bisa-jadi-orang-awam-lebih-baik-dari-penuntut-ilmu-agama.html